Jakarta, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan infrastruktur digital memliki peran penting. Bahkan, jelang perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia perannya akan penting karena usia kemerdekaan dan kondisi pandemi Covid-19.
“Pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi dan digital akan memainkan perannya yang luar biasa pentingnya, untuk mendukung kemeriahan perayaan 75 tahun kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus nanti,” tutur Menteri Kominfo dalam Program Indonesia Bicara TVRI, Jakarta, Kamis (13/08/2020).
Menurut Menteri Johnny, disamping menerapkan dan mematuhi secara disiplin protokol kesehatan, Kementerian Kominfo memastikan seluruh seri kegiatan dimulai dari Pidato Kenegaraan Presiden di hadapan DPR, DPD dan MPR RI pada 14 Agustus, hingga Detik-detik Proklamasi pada 17 Agustus didukung oleh ketersediaan jaringan yang memadai.
Guna mensukseskan upacara 17 Agustus secara virtual di Istana Negara, Menteri Kominfo mengatakan Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BLU BAKTI) Kementerian Kominfo bersama operator seluler menjamin bandwidth yang memadai.
“Kominfo pasti di pusat kegiatannya yaitu di Istana memberikan dukungan teknologi informasi dan bandhwith yang cukup di Istana, baik oleh Kominfo BLU BAKTI bekerja sama dengan operator seluler,” ujarnya.
Guna memfasiitasi partisipasi masyarakat yang nantinya akan mengikuti dan memeriahkan secara virtual, Menteri Johnny menilai persiapan dalam penyediaan bandwith yang besar dan infrastruktur tersedia dengan baik.
“Ketersediaan jaringan baik itu jaringan backbone middle mile dan middle mile telekomunikasi agar perayaan ini bisa dinikmati dan dilaksanakan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Menteri Kominfo menegaskan telah berkoordinasi dengan operator seluler di seluruh titik di mana ada jaringan internet agar masyarakat dari seluruh daerah dapat mengikuti HUT RI ke-75 secara khusyuk.
“Yang sudah tersedia infratrukturnya, Kominfo pasti menjaga ketersediaan kecepatan transfer data, yaitu menjaga bandhwith yang cukup dan kecepatan yang memadai,” ujarnya.
Selain memastikan ketersediaan infrastruktur TIK dan digital yang memadai, Kementerian Kominfo juga menjadi Kepala Humas perayaan Kemerdekaan RI. Posisi itu langsung dipegang Sekretaris Jenderal Kominfo Rosarita Niken Widiastuti.
3 Menit
Menteri Johnny mengajak seluruh masyarakat untuk menyisihkan waktunya selama tiga menit pada saat detik-detik proklamasi berlangsung.
“Perayaan detik-detik Proklamasi RI sendiri pada tanggal 17 agustus jam 10:17 itu, dengan mengajak seluruh masyarakat di Indonesia untuk menyisihkan waktunya memperingati itu secara meriah, memberikan penghormatan dan kekhusyukan yang khusus untuk mengenang dan memperingati proklamasi kita 75 tahun yang lalu,” harapnya.
Untuk Indonesia Bagian Barat detik-detik Proklamasi dimulai pukul 10.00 lewat 17 menit, Indonesia Bagian Tengah pukul 11.00 lewat 17 menit dan Indonesia Bagian Timur pukul 12.00 lewat 17 Menit, “Seluruh keceriahan kita merayakan itu dalam 3 menit, kita wujudkan dalam kekhusyukan kita dengan memberikan penghormatan secara khusus,” ajak Menteri Johnny.
Optimistis dan Bangkit
Menurut Menteri Johnny, situasi saat ini menunjukkan perubahan cara berpikir, artinya, Covid-19 memberikan dampak lain dari dampak medis dan ekonomi yang selama ini dilihat sebagai tantangan yang luar biasa. Di sisi lain, Covid-19 juga mendorong satu hal yang positif yaitu akselerasi transformasi digital.
“Nah ini yang ditangkap oleh Bapak Presiden bahwa itu hal positif, kita harus mengambil bagian untuk mendorong bangsa kita melakukan percepatan memasuki era transformasi digital,” jelasnya.
Dengan memanfaatkan teknologi digital untuk merayakan HUT RI ke-75 di tengah pandemi Covid-19, Menteri Kominfo melihat hal tersebut sebagai upaya optimisme negara untuk bangkit dari kondisi pandemi.
“Disitulah optimisme kita bangkitkan, satu kekuatan Indonesia, dulu pada saat melawan penjajah kolonialisme adalah kegotongroyongan, kebersamaan kita untuk menghadapi musuh bersama. Saat ini semangat kegotongroyongan yang sama harus muncu kembali, yaitu melawan musuh bersama saat ini, Covid-19. Mari kita lawan, kalau dulu berhasil memerdekakan sekarang kita berhasil untuk menyetop Covid-19 ini,” paparnya.