PEKANBARU – Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Kadiskominfotik) Provinsi Riau Chairul Riski didampingi oleh Sekretaris Diskominfotik Riau Sri Mekka mengikuti acara literasi vaksin badan publik secara virtual di Ruangan Kadiskominfotik Riau Kantor Diskominfotik Riau, Rabu (27/1/2021).
Acara yang mengangkat tema vaksinasi Covid-19 dan pemulihan kesehatan masyarakat ini dibuka secara langsung oleh Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat Gede Narayana yang diikuti oleh pemerintah daerah se-Indonesia.
Juru Bicara (Jubir) Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Lucia Rizka Andalusia menjelaskan pentingnya vaksin ini adalah untuk perlindungan bagi individu yang divaksin. Dimana dengan mendapatkan vaksin, seseorang akan memiliki antibodi spesifik pada penyakit dan jika terpapar virus tidak akan menjadi sakit atau jika sakit tidak parah.
Selanjutnya, pentingnya vaksin juga untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), dengan jumlah masyarakat yang divaksinasi yang besar maka kekebalan dalam masyarakat terbentuk, oleh karena menurut Jubir BPOM ini, dibutuhkan cakupan sebanyak 80-90% yang divaksin.
“Vaksin ini juga bertujuan untuk perlindungan kepada kelompok lain, terdapat beberapa individu yang tidak dapat divaksin jadi dapat terlindungi dengan terbentuknya herd immunity,” katanya.
Lucia Rizka Andalusia menambahkan, vaksin itu sendiri merupakan suatu senyawa biologis yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk menstimulasi pembentukan antibodi yang dapat memberikan kekebalan pada suatu penyakit yang dapat dibuat dari virus atau bagian dari virus dengan suatu proses yang memberikan vaksin menjadi aman.
“Pengawalan khasiat dan keamanan vaksin ini sudah memenuhi tahap tertentu dan sudah mengikuti serangkaian uji klinik vaksin,” terangnya.
Ia menerangkan, jika ada orang yang terinfeksi setelah mendapatkan vaksin, hal tersebut dikarenakan kekebalan di dalam tubuh orang bersangkutan belum terbentuk karena memang harus dilakukan vaksin selama dua kali.
Jubir vaksin BPOM ini menyebutkan, kedepannya akan terus dikembangkan vaksin di Indonesia dengan nama vaksin merah putih, dimana nantinya akan dikembangkan jangka panjang demi kemajuan dan kemandirian vaksin di Indonesia.
Sebutnya, untuk keluar dari masa pandemi Covid19 ini membutuhkan usaha bersama baik antara pemerintah dan masyarakat khususnya untuk mensukseskan vaksin ini. Kemandirian dan kredibilitas balai BPOM sebagai pengawas obat dan makanan selalu ditegakkan untuk membangun kepercayaan masyarakat dan dunia internasional.
“Informasi yang beredar sebaiknya kita sikapi secara bijak untuk menempatkan berita tentang vaksin ini, dapatkan informasi yang resmi dan kalau info yang lengkap tentang info vaksin bisa di cek di website resmi BPOM,” tutupnya. (MCR/IP)
Sumber: https://mediacenter.riau.go.id/read/60116/kadiskominfotik-riau-ikuti-acara-literasi-vak.html