PEKANBARU- SIGMON adalah aplikasi pelacak sinyal seluler dengan pendekatan geolokasi yang mampu menyediakan informasi bagi penggunanya. Penggunanya akan dibantu mendapatkan berbagai kemudahan dari aplikasi ini, diantaranya mengerahui kekuatan sinyal, kecepatan unduh, kecepatan unggah, kecepatan akses web, dan kecepatan akses video.
SIGMON merupakan aplikasi yang secara real-time melaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika tentang kualitas sinyal seluler yang sedang digunakan oleh pengguna secara periodik, apakah pengguna berada pada kondisi tidak ada sinyal, sinyal lemah, atau sinyal baik.
Periodenya dapat diatur mulai dari setiap 5 menit sampai dengan setiap 1 jam. Saat menggunakan aplikasi ini, pengguna diberitahu apakah pengguna mendapatkan layanan internet yang kecepatannya rendah atau memadai.
Aplikasi pelacak sinyal ini memiliki berbagai fitur menarik, diantaranya Speed Test, fitur ini menunjukkan kecepatan internet upload dan download dari operator seluler atau penyedia wifi yang sedang digunakan oleh ponsel. Lalu, ada fitur Video Test, menunjukkan kecepatan akses internet video dan waktu buffering video.
Web Test, menunjukkan kecepatan akses web. Sedangkan fitur Route Test, menunjukkan kondisi kuat sinyal atau kecepatan internet yang diterima oleh ponsel di setiap titik rute yang dilewati, yang terdiri dari, Basic (Hanya mengukur kuat sinyal), Download (Mengukur kuat sinyal dan kecepatan download), Upload (Mengukur kuat sinyal dan kecepatan upload), serta Video (Mengukur kuat sinyal dan kecepatan akses video).
Selanjutnya, ada fitur Result History, pengguna dapat melihat history seluruh pengetesan yang telah ia lakukan. History tersedia di dalam aplikasi mobile maupun di aplikasi web. Untuk melihat history pengetesan di aplikasi web, pengguna dapat melakukan log in ke sigmon.kominfo.go.id.
Serta fitur Background Service, terdapat beberapa keunggulan yakni, konsumsi data maksimum sekitar 20 MB per bulan, serta aplikasi ini direkomendasikan untuk diinstall oleh pemerintah daerah.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya menyebut aplikasi tersebut nantinya dapar dipergunakan untuk melacak sinyal yang ada dipelosok daerah. Sehingga, ratusan desa blank spot atau hanya sekedar law signal bisa betul-betul terdeteksi oleh aplikasi SIGMON.
“Kami secepatnya akan mensosialisasikan aplikasi ini kepada teman-teman kabupaten/kota untuk mengetahui sebanyak apa desa blank spot atau law signal di daerah,” jelas Erisman usai menerima audiensi Analis Kebijakan Muda Direktorat telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika di Ruang Rapat Kantor Diskominfotik Provinsi Riau, Selasa (13/9/2022).
Tidak hanya menawarkan kecanggihan dalam melacak sinyal, SIGMON juga memberikan berbagai manfaat, diantaranya manfaat bagi masyarakat, sebagai sarana pelaporan gangguan layanan seluler, sarana pelaporan daerah yang membutuhkan sinyal, sarana penyampaian permintaan peningkatan layanan seluler di suatu daerah.
Bagi pemerintah pusat (Kominfo), SIGMON dapat membantu mengawasi ketersediaan dan kualitas layanan seluler yang layak di seluruh daerah di Indonesia, membantu mengatasi gangguan layanan seluler dengan lebih tanggap, membantu mendorong pemerataan pembangunan jaringan telekomunikasi dengan adanya informasi wilayah yang masih tidak terjangkau sinyal.
Sedangkan bagi pemerintah daerah, SIGMON bisa bermanfaat sebagai sarana pelaporan wilayah-wilayah yang membutuhkan peningkatan kualitas layanan seluler ke Kominfo dengan akurat dan cepat tanpa perlu mengirimkan surat.
Lalu, mempercepat digitalisasi pemerintahan karena e-government membutuhkan layanan internet yang baik, serta wilayah yang perlu peningkatan kualitas/pengadaan layanan seluler akan ditindaklanjuti oleh Kominfo dengan lebih cepat dan massif.
Dengan begitu, Erisman Yahya berharap infrastruktur TIK di seluruh wilayah Riau dapat segera terwujud sehingga seluruh masyarakat bisa merasakan layanan internet.
“Kita akan segera berkomunikasi dan mensosialisasikan ini kepada kabupaten/kota,” ujar Erisman Yahya.
Sumber: https://mediacenter.riau.go.id/read/73637/diskominfotik-provinsi-riau-akan-sosialisasik.html